BAHAYA LISAN

Kamis, 20 Januari 2011

Di antara nikmat Allah yang sangat besar yang telah diberikan kepada kita adalah lidah, yang meskipun kecil bentuknya namun sangat besar manfaatnya. Kejelasan iman dan kekufuran seseorang sangat ditentukan oleh persaksian lisan yang kecil ini. Dengan lisan seseorang bisa terangkat ke derajat yang sangat tinggi, namun dengan lisan pula seseorang bisa jatuh ke tempat yang paling hina.

Luasnya jangkauan lidah menjadikan setan dengan leluasa dapat bergerak di dalamnya menggoda pemiliknya ke tepi jurang kenistaan sampai akhirnya memasukkannya je jurang neraka jahanam. Pemiliknya tidak pernah menyangka kalau lidah inilah yang kelak akan menyeretnya ke neraka. Dan tak seorangpun yang akan selamat dari bahaya lidah ini kecuali mereka yang mengikatnya dengan tali syariat yakni menyibukkan lidahnya dengan beribadah kepada Allah.

Lidah mempunyai dua perangkap yang sangat dahsyat yang sangat sulit bagi seseorang untuk menghindar dari dua perangkap tersebut. Dua perangkap itu dalah berkata dan diam. Berkata-kata dalam kebatilan adalah maksiat kepada Allah, dan diam dari kebenaran adalah bentuk kamaksiatan pula. Maka hendaklah seorang yang beriman berhati-hati dari perangkap-perangkap tersebut, karena setiap apa yang keluar dari lisan akan dicatat dan dimintai pertanggungan jawab di hadapan Allah. Allah berfirman dalam surang Qof : 18 yang artinya :

“ Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.”

Allah juga berfirman dalam Al- Isro’ : 36. yang artinya

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”

Nabi SAW. Juga bersabda : dalam riwayat bukhori & muslim: yang artinya

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir,, maka hendaklah ia berkata yang benar atau diam.”

Di antara kejahatan atau penyakit yang disebabkan oleh lidah yang banyak dilakukan manusia adalah ghibah atau ngomongin orang. Yaitu membicarakan orang lain yang apabila orang yang dibicarakan mendengar pasti tidak suka. Ini adalah dosa yang kebanyakan orang tidak menyadarinya. Ketika bicara dengan teman atau tetangga tahu-tahu ngomongin orang tanpa bisa dicegah dan biasanya kalo orang sudah ngomongin orang lain setan masuk sehingga pembicaraan semakin asyik. Dosa ghibah atau ngomongin orang ini sangat besar seperti makanbangkai saudaranya yang sudah meninggal.

Allah berfirman Al ujurat : 12 yang artinya :

“ Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.

Dari ghibah ini bisa timbul kemudian fitnah apabila apa yang dibicarakan tidak sesuai dengan kenyataan. Ini adalah termasuk kejahatan yang dilakukan oleh lidah juga yang bahayanya bahkan lebih besar dari pada pembunuhan.

Dalam suranh al Baqarah : 191 yang artinya :

“ Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, “

Dari ghibah kemudian fintnah maka terjadilah petaka yang disebabkan oleh jahatnya lidah yakni mengadu domba yang menyebabkan perselisihan dan perpecahan umat. Seseorang yang tadinya tidak tahu apa-apa dan punya hubungan baik dengan orang lain menjadi saling benci akibat jahatnya lidah.

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara, maka setan-setan, baik dari golingan jin ataupun setan dari golongan manusia akan selalu berusaha untuk mengadu domba orang mukmin agar tidak bersatu. Karena bersatunya orang mukmin adalah satu kekuatan raksasa yang akan menghancurkan kemusyrikan. Dan ini sangat ditakuti oleh orang kafir.

Maka hendaklah kita sebagai seorang mukmin saling mencintai saudara kita karena Allah. Dan menjaga kehormatan saudara kita agar kita mendapatkan kebahagiaan.

Rasulullah bersabda dalam hadis riwayat at-Tirmidzi yang artinya :

“ Barang siapa yang berusaha menjaga kehormatan saudaranya niscaya Allah akan menjaga dirinya dari api neraka pada hari kiamat”

1 komentar:

Afif Fatkhurrohman mengatakan...

BarookaAllahu fiik

Posting Komentar